Faktor Penentu Keberhasilan (Critical
Success Factor)
Adalah hal-hal (factor) yang menentukan keberhasilan atau kegagalan segala jenis kegiatan organisasi. Factor-faktor ini dalam setiap perusahaaan berbeda-beda tergantung dari kegiatan yang dilakukan. Tahun 1961 D. Donald Daniel dari McKinsey & Company menciptakan faktor-faktor keberhasilan. Faktor-faktor ini bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Untuk industri kendaraan bermotor, CSF (critical success factors) yang diyakini adalah model, jaringan dealer yang efisien, dan pengendalian biaya manufaktur yang efisien.
Adalah hal-hal (factor) yang menentukan keberhasilan atau kegagalan segala jenis kegiatan organisasi. Factor-faktor ini dalam setiap perusahaaan berbeda-beda tergantung dari kegiatan yang dilakukan. Tahun 1961 D. Donald Daniel dari McKinsey & Company menciptakan faktor-faktor keberhasilan. Faktor-faktor ini bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Untuk industri kendaraan bermotor, CSF (critical success factors) yang diyakini adalah model, jaringan dealer yang efisien, dan pengendalian biaya manufaktur yang efisien.
Rockart dan Delong mengidentifikasi 8 faktor penentu keberhasilan, yaitu :
1. Sponsor eksekutif yang mengerti dan berkomitmen, Eksekutif tingkat puncak, lebih baik CEO karena harus berfungsi sebagai sponsor eksekutif EIS dengan mendorong penerapannya
2. Sponsor operasi, kalau sponsor
eksekutif sibuk dapat diberikan kepada eksekutif lebih rendah, misal wakil
presiden eksekutif. Sponsor operasi bekerjasama dengan eksekutif pemakai dan
spesialis informasi untuk memastikan pekerjaan itu terlaksana.
3. Staff jasa informasi yang sesuai,
tidak saja mengerti teknologi informasi tetapi juga mengerti cara eksekutif
menggunakan sistem itu.
4. Teknologi informasi yang sesuai H/W
dan S/W tidak lebih dan tidak kurang.
5. Manajemen data, data harus selalu
mutakhir dengan mengidentifikasi tanggal dan jam dimasukkan dalam sistem. Juga
perlu analisis melalui drill-down dengan bertanya kepada manajer data atau
keduanya.
6. Kaitan yang jelas dengan tujuan
bisnis, EIS harus berhasilmemecahkan masalah-masalah spesifik/untuk memenuhi
kebutuhan yang dapat ditangani teknologi informasi.
7. Manajemen atas : Penolakan
organisasi. Jika seorang eksekutif menolak EIS, perlu upaya untuk mendapatkan
dukungan. Untuk itu perlu identifikasi masalah tersebut, kemudian menerapkan
EIS dengan prototyping untuk mengatasi masalah tersebut.
8. Manajemen atas penyebaran dan
evolusi sistem : Jika manajer tingkat atas mulai menerima informasi dari EIS,
maka manajer tingkat bawah menginginkan informasi yang sama, karena mereka
ingin mengantisipasi masalah dan memecahkannya sebelum manajer tingkat atas
mengangap masalah tersebut tidak terkendali.
Nama :
Ilham Cahyadi
NIM : 12115118
Kelas : 12.3D.24
No. Absen : 25
NIM : 12115118
Kelas : 12.3D.24
No. Absen : 25
Tidak ada komentar:
Posting Komentar